Padacabai, layu bakteri lebih banyak menyerang di dataran rendah dari pada di dataran tinggi. Penyakit ini terdapat di 90 % daerah pertanaman cabai di dataran rendah. Penyakit layu bakteri berkembang pesat pada temperatur udara yang relatif tinggi (kira-kira 28 °C), dengan kelembaban udara dan tanah yang tinggi di musim hujan.

Cara mengatasi layu bakteri itu sangat sulit. Pasalnya, ketika tanaman sudah terserang, kemungkinan besar akan mati. Karena bagian tanaman yang diserang adalah akar utama. Akar menjadi busuk sehingga jalur distribusi ke atas maupun ke bawah menjadi macet total. Tapi, kita bisa fusarium obatnya apa?Sementara ini, yang paling ampuh adalah dengan melawannya dengan of contentsBagaimana cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe?Cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabai1 . Pengendalian layu bakteri dengan tanah bebas patogen2 . Varietas tanaman yang tahan terhadap bakteri layu3 . Sistem bertanam ideal untuk mencegah invasi bakteri layu4 . Cara mengatasi layu bakteri pada cabai secara biologisBakteri antagonis terhadap layu bakteriMikroorganisme endofit untuk layu bakteriReferensiBagaimana cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe?Cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe ini sebenarnya sudah lama dilakukan berbagai uji dari rotasi tanaman bukan inang, menghasilkan varietas tanaman yang tahan dan berbagai macam tetap saja kasus – kasus serangan layu bakteri pada cabai dan tanaman lain tetap layu fusarium bisa diobati?Layu bakteri dan pada cabai dan pada tanaman inangnya merupakan penyakit tanaman yang cukup sulit untuk dikendalikan. Karena akar utama akan rusak dan jalus distribusi ini karena bakteri ini termasuk patogen yang bisa terbawa oleh tanah tular tanah. Selain itu bakteri ini juga bersifat sangat merusak atau penyebab layu pada cabe?Salah satunya adalah oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Nama lain dari bakteri ini adalah Ralstonia solanacearum. Jadi, antara Pseudomonas solanacearum dan Ralstonia solanacearum itu sebenarnya sama yang bisa menyebabkan layu pada cabe tidak hanya bakteri di atas. Hewan – hewan lain seperti nematoda, virus dan beberapa jenis hama lain yang secara langsung menyerang akar akan membuat cabe nama bakteri penyebab penyakit layu bakteri ini mengalami beberapa perubahan. Sejarah perubahan namanya bisa dilihat pada tabel di bawah nama bakteri penyebab layu bakteri[1]TahunNama1896Bacillus solanacearum solanacearum Archibald1992Burkholderia solanacearum1995Ralstonia solanacearum YabuuchiGejala yang akan terjadi ketika tanaman terserang layu bakteri adalah tanaman menjadi layu. Tapi, layunya ini tanaman yang terserang layu bakteri daunnya masih hijau dan terlihat segar. Mulai dari bagian daun muda, hingga akhirnya seluruh tanaman termasuk batang akan layu akan cepat berkembang bila suhu tanah sekitar 30°C dan intensitas cahaya cukup tinggi. Berarti semua daerah di Indonesia berpotensi untuk serangan Ralstonia solanacearum bisa berkembang dengan layu bakteri pada cabai dan tanaman lain bisa berlangsung cepat. Gejala layunya, tidak ditandai dengan adanya penguningan daun atau bercak daun terlebih kondisi tanaman yang terserang kadang masih dalam kondisi segar bugar, dan bagian – bagiannya masih hijau. Terkadang kita tidak menyangka kalau tanaman ini akan mati begitu yang diserang adalah varietas tanaman yang tahan terhadap bakteri ini, maka layu akan berhenti tapi tanaman menjadi batang tanaman yang terserang layu bakteri jika dipotong jaringannya berwarna coklat. Jika ditekan dipencet atau dimasukkan ke air akan keluar cairan berwarna ini mempunyai kemampuan bertahan dalam tanah yang sangat tinggi. Ada beberapa faktor yang sangat mendukung untuk hal tanaman inang layu bakteri sangat banyak. Tidak hanya pada cabai, tomat, terong, pepaya, kacang tanah, kentang, pisang, jahe dan tanaman sejenisnya. Bahkan untuk gulma juga bisa menjadi tanaman rotasi tanaman bukan inang kadang bukan pilihan yang menguntungkan untuk pendapatan petani. Sehingga, menanam tanaman yang rentan dengan serangan layu bakteri mau tidak mau terus layu bakteri menyerang proses tanaman bisa terserang oleh layu bakteri? Apakah bakteri ini bisa langsung menyerang tanaman begitu saja?Sepertinya bakteri ini berada dalam tanah, tidak berarti mereka bisa menyerang tanaman dengan semau mereka. Tetap ada pemicu awalnya atau ada pintu masuk supaya mereka bisa menyerang bakteri akan masuk mulai dari bagian akar tanaman. Dan pintu masuknya adalah ketika terdapat luka pada bagian tidak menutup kemungkinan luka selain di akar juga bisa menjadi pintu masuknya bakteri pada bagian akar ini bisa disebabkan oleh nematoda, serangga, atau alat – alat penyiangan gulma dan penggemburan tanah dengan menggunakan cangkul terkadang bisa mengenai akar tanaman. Bisa jadi ini menjadi bakteri akan masuk, berkembang biak di dalam pembuluh kayu xylem, akar, dan pangkal batang. Setelah itu bakteri akan menyebar ke seluruh bagian Ralstonia solanacearum semakin banyak akan menyumbat jaringan pengangkut air pada tanaman. Sehingga ini akan menyebabkan transportasi air menjadi terhambat. Begitu juga distribusi unsur karena itu, terjadinya layu bisa tanpa gejala penguningan dari daun. Karena yang dihambat adalah air. Dimana air merupakan kebutuhan utama dan tanpa air tanaman akan layu dan mengatasi layu bakteri pada tanaman cabaiKali ini, kita anggap bakteri Ralstonia solanacearum adalah musuh utamanya. Maka yang harus kita lakukan tujuannya adalah untuk mencegah atau menghambat atau mematikan mereka supaya tidak berkembang lebih ini kan kecil sekali. Berada dalam skala langkah pengendalian dalam skala yang sama, sepertinya akan lebih efektif. Misalnya dengan bakteri antagonis dari layu bakteri. Nanti kita akan cek lebih jauh mengenai jenis bakteri – bakteri pestisida, insektisida atau fungisida kontak sepertinya kurang bekerja dengan baik. Baik yang kimia maupun yang organik. Karena cara kerjanya adalah serangan hama cabai seperti kutu kebul. Kutu ini secara fisik terlihat dan berada diluar jaringan insektisida kimia atau organik secara fisik akan mengenai langsung kutu juga serangan jamur seperti bercak daun atau antraknosa. Jamur yang menyerang masih memungkinkan untuk dikendalikan dengan fungisida serangan layu bakteri pada cabai ini hampir mirip dengan serangan layu fusarium. Yaitu sama – sama bisa menghambat jaringan pengangkut air. Tapi bedanya adalah pada layu fusarium, daun akan layu dengan gejala menguning terlebih paling efektif untuk mengendalikan serangan layu bakteri pada cabai dan tanaman pangan lainnya dengan cara yang meliputi lahan bebas patogen, varietas tahan, sistem bertanam dan pengendalian secara . Pengendalian layu bakteri dengan tanah bebas patogenIni seharusnya menjadi langkah paling dasar sebelum melakukan langkah pencegahan untuk tahap – tahap tanah bebas patogen tidak hanya untuk pencegahan penyakit layu bakteri saja, melainkan bisa untuk mencegeh penyakit tanaman yang diakibatkan patogen tular tanah tetapi, kondisinya tanah di Indonesia sudah banyak yang tercemar dengan bakteri layu kemampuan bakteri yang bisa bertahan lama dalam tanah dan jumlah tanaman inangnya yang sangat hal tersebut bisa membuat bakteri tetap bertahan dalam suatu tanah dalam jangka waktu yang Berarti kita skip lewati saja langkah ini. Karena sangat sulit sekali untuk menentukan apakah lahan yang akan kita tanami benar – benar terbebas dari patogen atau lahan sudah tidak memungkinkan untuk steril dari patogen tukar tanah, maka seharusnya kita menggunakan bibit yang tahan terhadap patogen – patogen . Varietas tanaman yang tahan terhadap bakteri layuPada dasarnya ini adalah langkah yang mudah, cepat, dan efektif dalam hal cara mengatasi layu varietas cabai yang digunakan sudah tahan terhadap serangan bakteri yang perlu difahami adalah tingkat ketahanannya jangan diharapkan bisa sampai 100%.Nantinya tetap ada tanaman cabai yang terserang, tapi jumlah atau presentasinya lebih sedikit. Jika dibandingkan dengan varietas yang rentan, jumlahnya jauh lebih itu, bibit cabai yang tahan terhadap layu bakteri juga cukup sulit untuk ada yang menjualnya, tapi tidak semudah menemukan bibit cabai sulit, rata – rata harganya jauh lebih kita sering membaca publikasi – publikasi ilmiah bertemakan varietas tahan, perguruan – perguruan tinggi itu punya bibit cabai yang tahan terhadap layu saya tidak tahu apakah bisa dijual bebas atau hanya untuk kalangan sendiri sebagai bahan tenang saja, sudah ada produk bibit cabai yang tahan terhadap layu bakteri ini. Meskipun hanya beberapa, kita bisa mendapatkannya secara online. Seandainya saja di tempat kita tidak ada yang saja merknya?1 . Bibit cabai merk red krissBibit cabai merk Red Kriss ini adalah bibit import. Bibit cabai ini diseleksi supaya produktifitasnya itu, klaimnya juga mengatakan bahwa bibit cabai red kriss ini tahan terhadap serangan antraknosa dan layu dicari sendiri informasi yang lebih detail, dengan kata kunci bibit cabai red kriss. Nanti, banyak situs marketplace yang menawarkan produk . Colombus – Chia Tai seedBibit cabai colombus ini produk dalam negeri. Menurut klaimnya sih ini lebih bagus daripada bibit cabai merk red adalah bibit ini bisa memproduksi buah cabai sampai 2 kg / itu bibit ini juga tahan terhadap serangan virus kuning atau virus gemini pada hanya tahan virus gemini, bibi ini juga tahan terhadap layu bakteri dan layu masih ada beberap lagi,merk cabai yang tahan penyakit. Tapi, karena kita masih membahas banyak hal, saya akan sebutkan merk saja. Info detailnya nanti silahkan dicari adalah nama – nama merk cabai tahan penyakit tersebutTM Thunder 99 bibit cabai merah tahan antraknosa dan virus bibit cabai rawit tahan terhadap cabe IggoBibit cabai . Sistem bertanam ideal untuk mencegah invasi bakteri layuMaksudnya ini adalah melakukan rotasi tanaman antara periode sekarang dengan periode tanam sekarang menanam cabai, maka setelah cabai dicabut semua, kemudian ditanami tanaman bukan inang dari layu adalah jagung, padi, dan kubis tidak banyak pilihan untuk jenis tanaman bukan inang, mengingat tanaman inang dari bakteri layu sangat banyak itu juga pilihan untuk tanaman perotasi kadang tidak mendukung pada wilayah tertentu. Entah karena kondisi lahannya atau secara ekonomi kurang semua itu, apakah dengan rotasi tanaman bisa mengurangi serangan layu bakteri?Perlu difahami lagi bahwa bakteri ini kan tular tanah. Dan bisa bertahan cukup lama di ditanami tanaman bukan inang mereka, apa mereka akan pergi atau mati? Tentu tidak kan, mereka akan bertahan diri sampai mendapat lingkungan yang pas untuk ketika rotasi tanaman dilakukan untuk mengurangi serangan serangga. Sepeti kutu kebul, ulat grayak, thrips, tungau kuning atau kutu daun – serangga tersebut memang bertempat dan menetap di tanaman. Mereka mendapat dan mengambil makanan dari tanaman. Jadi, ketika tanaman sebagai tempat tinggal mereka tidak ada, mereka akan pergi dari lahan tersebut dan mencari tanaman . Cara mengatasi layu bakteri pada cabai secara biologisCara mengatasi layu bakteri dengan cara biologis, berarti kita membutuhkan bantuan bakteri ini bisa kita berikan secara sengaja, atau bakteri yang sudah ada pada ada dua fungsi dari bakteri yang akan kita gunakan. Pertama sebagai antagonis terhadap bakteri layu dan kedua adalah sebagai bakteri antagonis terhadap layu bakteriBakteri antagonis ini harus bisa menekan perkembangan bakteri Ralstonia solanacearum jenis mikroorganisme yang bisa dipakai untuk hal tersebut adalahPseudomonas fluorescensStreptomyces polymyxaBacillus atau dua dari bakteri – bakteri tersebut juga mudah untuk kita dapatkan. Contohnya adalah bakteri bacillus kita tidak menemukan produk dalam kategori pertanian, bisa saja pada produk bakteri bacillus subtilis juga dipakai untuk membentuk bioflok pada ternak lele atau satu merknya adalah AQUAENZYM. Tapi bakterinya tidak hanya satu saja lho, di situ juga ada bakteri B. Meganterium dan beberapa bakteri bacilluss subtilis ini sudah teruji, baik secara laborat atau secara lapangan. Bakteri ini bisa menekan atau mengurangi dampak serangan dari layu bakteri pada cabai dan tanaman lain seperti bisa menekan layu bakteri, B. Subtilis juga bisa berperan sebagai PGPR pada tanamanDari beberapa hasil studi yang telah saya kumpulkan, hasilnya bisa kita lihat sebagai berikutAplikasi bakteri Bacilluss subtilis, 20 ml dengan kerapatan 108 cfu/ml, 1 minggu sebelum infeksi bakteri layu diberikan bisa menekan kasus serangan layu bakteri pada cabai sampai 73%.[1]Aplikasi bakteri Pseudomonas fluorescens dan Bacilluss subtilis secara bersamaan lebih efektif dalam menekan terjadinya serangan layu bakteri pada tomat. Aplikasi yang paling efektif adalah sebanyak 2 kali. Yaitu perendaman pada bibit dengan bakteri dan pengkocoran pada lubang tanam 5 hari sebelum penanaman.[2]Pemberian suspensi bakteri bacilluss subtilis, minimal sebanyak 2,5 ml dengan kerapatan 108 cfu/ml, pada cabai yang ditanam dalam pot secara efektif bisa mencegah terjadinya kasus layu bakteri.[3]Mikroorganisme endofit untuk layu bakteriMikroorganisme endofit adalah organisme yang berada dalam jaringan tanaman dan tidak menimbulkan penyakit pada tanaman. Ini bisa bakteri atau jamur cendawan.Organisme ini benar – benar berada di dalam tanaman. Artinya mereka hidup dan tinggal pada jaringan tanaman, di dalam batang, di jaringan akar dan daun. Tidak hanya sekedar menempel di luaran setiap tanaman yang sehat selalu berasosiasi dengan mikroorganisme endofit.[4] Organisme ini meskipun hidup di dalam tanaman, tapi tidak menyebabkan penyakit pada jenis organismenya juga spesifik. Hanya jenis tertentu dari berbagai hasil penelitian, organisme ini bisa bersifat antagonis terhadap berbagai penyakit cabai. Diantaranya adalah layu endofit pada tanaman bisa menghasilkan zat – zat yang sifatnya anti bakteri dan anti fungi. Sehingga, ketika ada bakteri atau jamur patogen mencoba menyerang, self defense dari tanaman akan biasa bukan! Bahkan secara alami benar – benar natural tanaman punya self defense pertahanan diri terhadap penyakit – penyakit cabai yang kita selama ini sikap dan gaya bertani kita malah melemahkan kemampuan natural self defense dari pertanian kita. Mungkin saja, tapi belum ada bukti untuk bisa membahas hal organisme endofit yang pernah berhasil diidentifikasi dari jaringan tanaman bisa dilihat pada tabel di bawah tanamanOrganisme endofit BakteriJamur cendawanCoklat Gliocladium catenulatum Teki Acremonium sp Cabai Colletotrichum sp Fusarium oxysporum,F. solani,Trichoderma sp.,Gliocladium sp.,Penicillium sp. DanColletotrichum sp TomatPseudomonas fluorescens Database mikroorganisme di atas hanya sebagian kecil saja berdasarkan data yang sudah saya kumpulkan. Jika dikembangkan mungkin jumlahnya bisa sangat banyak trichoderma, trico z juga mengandung pseudomonas fluoresenceOk, saya kira sampai disini dulu untuk cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe. Cara – cara di atas tidak hanya berlalu pada cabai saja, tapi untuk tomat, terong juga bisa. Karena prinsipnya sama kasih dan sampai jumpa lagi. Bantu kami dengan mengshare artikel ini sebanyak – banyaknya. Terima kasihReferensi[1] Kairul, Ujang. 2005. Kajian Beberapa Komponen pengendalian Terpadu Penyakit Layu Bakteri Pada Tanaman Cabai Merah. Tesis. Sekolah pascasarjana Institut Pertanian Bogor.[2] Nurjanani. 2001. Keefektifan Pseudomonas fluorescens GI-19, Bacillus subtilis dan Trichoderma viride Dalam Pengendalian Penyakit Layu Bakteri Ralstonia solacearum Pada Tomat. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.[3] Djereng, Diah Kharismawati, Retno Kawuri, dan Yan Ramona. Potensi Bacillus sp. B3 Sebagai Agen Biokontrol Penyakit Layu Bakteri Yang Disebabkan Oleh Ralstonia Sp. Pada Tanaman Cabai Capsicum annuum L.. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Kampus Bukit Jimbaran, Universitas Udayana. Jurnal Metamorfosa Iv 2 237-246 2017. cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe[4] Windriyati, Ratna Dwi Hirma. Seleksi Cendawan Endofit Untuk Pengendalian Penyakit Layu Bakteri Ralstonia Solanacearum Pada Tanaman Cabai. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Bogor 2015.

UntukmÄ—ngatasi pÄ—nyakit layu pada tanaman cabai ini yang pÄ—rlu Sahabat Aby BÄ—rkÄ—bun lakukan ialah dÄ—ngan cara pÄ—ncÄ—gahan sÄ—jak dini dari mulai awal pÄ—milihan bibit tanaman cabai yang bÄ—bas dari jamur fusarium oxysporum, pÄ—ngolahan lahan hingga pÄ—rawatan.
- Tanaman cabai bisa kita tanam sendiri di rumah dan tidak memerlukan perlengkapan yang ribet. Tanaman ini bahkan bisa ditanam di wadah-wadah bekas yang kita miliki di rumah. Namun, bukan berarti tanaman cabai bebas dari hama dan satu tanda tanaman cabai kita terkena penyakit adalah daun-daunnya yang layu. Lalu, apa penyebab layu pada daun tanaman cabai? Menurut buku Budidaya Cabai Panen Setiap Hari yang ditulis oleh Prof Dr Ir Muhamad Syukur, SP, MSi, Dr Rahmi Yunianti, SP, MSi, dan Rahmansyah Dermawan SP, MSi 2014, salah satu penyakit pada tanaman cabai yang perlu diwaspadai adalah penyakit layu bakteri. Penyakit layu bakteri sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian tanaman dan, jika kita menanam di lahan yang luas, dapat menyebabkan kegagalan panen sehingga menimbulkan kerugian atau penurunan hasiL yang relatif besar. Penyakit layu bakteri pada cabai disebabkan oleh Ralstonia solanacearum EF Smith yang dulu dikenal dengan nama Pseudomonas solanacearum EF Smith. Sayangnya, penyakit layu bakteri ini sulit dikendalikan karena bakteri penyebabnya sangat destruktif dan memiliki kisaran inang yang luas pada tanaman budidaya, tanaman hias, dan gulma di daerah tropis maupun subtropis. Baca juga 4 Langkah Mudah Menanam Cabai di Pot dan Wadah Bekas Gejala penyakit layu bakteri Gejala layu pertama tanaman tua biasanya terjadi pada daun-daun yang terletak di bagian bawah tanaman. Sementara gejala layu tanaman yang muda mulai tampak pada daun-daun atas dari tanaman. Setelah beberapa hari, gejala kelayuan umumnya akan diikuti oleh layu yang tiba-tiba dan layu permanen dari seluruh daun tanaman, tetapi daun tetap hijau atau sedikit menguning. Selain pada daun, jaringan pembuluh dari batang bagian bawah dan akar pada tanaman yang terkena penyakit ini juga menjadi kecokelatan. Jika dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air jernih, batang atau akar tersebut akan mengeluarkan cairan keruh yang merupakan koloni bakteri. Sementara jika daun tanaman cabai layu pada daun-daun bagian bawah, menjalar ke ranting-ranting muda dan berakhir dengan kematian daun dan ranting yang kecokelatan, maka mungkin tanaman cabai terebut terkena penyakit layu fusarium. Serangan lanjut penyakit layu fusarium dapat mengakibatkan seluruh tanaman menjadi layu dalam waktu 14 hingga 90 hari sejak infeksi. Namun, layu fusarium memerlukan cara pengendalian yang berbeda. Untuk mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman cabai yang mungkin menjangkiti tanaman Anda, cobalah untuk mengetahui gejalanya terlebih dahulu. Baca juga Waspadai, 7 Jenis Hama Tanaman Cabai dan Gejalanya Pengendalian penyakit layu bakteri Kegiatan pengendalian penyakit layu bakteri adalah sebagai berikut Gunakan pupuk kandang yang telah terdekomposisi dengan baik. Sebab, pupuk kandang yang sedang terdekomposisi dapat memacu perkembangan bakteri akibat kenaikan suhu tanah oleh proses fermentasi pupuk. Hindari genangan air di lahan. Atur drainase lahan agar air hujan tidak menggenang. Kurangi penggunaan pupuk berkadar N tinggi, seperti urea. Jika perlu, gunakan pupuk NPK. Penggunaan urea yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman cabai mudah terserang penyakit ini. Cabut segera tanaman yang menunjukkan gejala layu agar tidak menular ke tanaman yang lain. Ambil tanaman di lubang tanaam dari tanaman yang sakit. Siram tanaman sakit dan tanah tersebut dengan bakterisida Agrept. Lalu, masukkan tanaman ke dalam kantong plastik dan kubur kantong jauh dari lokasi penanaman cabai. Lakukan pergiliran tanaman yang bukan inang layu bakteri. Gunakan varietas yang lebih tahan penyakit ini, misalnya Gada, Astina, atau IPB CH3. Gunakan PGPR Plant Growth Promoting Rhizobacteria sebagai kocoran di sekitar perakaran. Jika serangan sudah berat, siram lubang tanam dengan larutan bakterisida. Baca juga 6 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Tanam Cabai di Rumah Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Gejalaserangan patogen mempunyai ciri khas masing-masing. Dengan mengetahui gejalanya, tentu kita bisa menyimpulkan dengan tepat untuk kemudian diambil tindakan pengendalian yang tepat pula. Ada 4 jenis patogen yang menyebabkan layu pada tanaman cabai adalah sebagai berikut : 1. Bakteri Ralstonia solanacearum.
Penyakit layu bakteri merupakan penyakit utama pada tanaman family solanacea seperti cabe, kentang dan tomat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Dahulu dikenal dengan nama Pseudomonas solanacearum merupakan bakteri tular tanah yang menyebabkan layu pada tanaman budidaya. Bakteri ini berkembang biak pada lingkungan yang bersuhu 30-35 derajat C. dan berkelembaban tinggi. Patogen ini dapat menyebar melalu tanah dan dapat bertahan hidup pada tanah serta sisa-sisa tanaman dalam waktu yang lama. Gejala awal ditunjukan oleh serangan bakteri ini adalah layu pada daun tanaman. Daun-daun muda akan layu hingga keujung percabangan pada waktu cuaca panas, kemudian akan terlihat segar pada malam hari ketika cuaca sedang dingin. Beberapa daun muda layu dan daun tua bagian bawah menguning, apabila bagian tanaman yang terinfeksi batang, cabang dan tangkai daun di belah akan tampak pembuluh berwarna coklat. Pada penyakit stadium lanjut apbila batang di potong, akan keluar lender bakteri berwana putih susu. Lendir ini dapat dipakai untuk membedakan penyakit layu bakteri dengan layu fusarium. Bakteri ini menginfeksi inangnya melalui akar sejak dilakukan pindah tanam. Selain itu bakteri ini juga dapat menginfeksi tanaman melalui luka yang terdapat pada tanaman yang di sebabkan oleh nematode, siput dan serangga hama mengatasi serangan layu bakteri, Nufarm Indonesia memiliki produk andalan yakni Bakterisida Starner 20 WP dengan bahan aktif asam oksolinik 20 %. Di bawah waktu aplikasi Starnet 20 WP dari persemaian sampai menjelang fase generatif • Interval aplikasi setelah pindah tanam 2 -7 hari sekali tergantung cuaca • Serangan Layu Bakteri sangat tinggi pada saat umur tanaman 7 – 30 HST, > 40 HST biasanya tanaman relative aman dari penyakit ini. • Sangat efektif pengendalian penyakit di mulai dari awal persemaian Testimoni dari Pak Solih Petani dari Bulu Balea, Malino, Tinggi Moncong – Sulawesi Selatan Sebelum menggunakan Starner, sekitar 50 % tanaman cabai dan kentangnya terkena layu, alhamdulillah setelah menggunaka Starner tanaman saya bebas layu. Pengalaman saya, pada musim hujan tinggi starner dapat melindungi tanaman dari layu hingga 95 %. Saya mulai menggunakan Starner dari awal sampai 30 HST dengan menggunakan 2 sendok / 16 liter air.
Denganlangkah budidaya yang tepat dan benar, Anda akan dapat mengatasi layu fusarium dan layu bakteri pada tanaman cabe Anda agar tidak rugi Lewati ke konten Smart Tani Untukpengendalian penyakit Antraknosa untuk pengendalian penyakit layu fusarium dan layu bakteri dan pengendalian penyakit tanaman cabe lainya . Sedangkan untuk pengendalian hama ulat grayak pada tanaman cabe dan pengendalian hama ulat buah cabe Helicoverpa. Usahakan agar air tidak tergenang di sekitar pertanaman dengan cara memperbaiki Setelahitu baru dicari cara guna mengatasinya. Berikut deskripsi beberapa jenis hama dan penyakit tanaman cabai, gejala serangan nya dan cara mengatasinya. I. Ulat Grayak. Gejala : Pada tanaman muda ulat terlihat memakan daun, daun menjadi berlobang karena dimakan ulat. Ulat ini menyerang daun cabai yang muda. Bakterisidaini memliki bahan aktif Streptomisin Sulfat yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman kedelai, cabai, tembakau, tomat, jeruk, dan tanaman kentang, penyyakit hawar daun pada tanaman padi, akasia dan sengon serta penyakit bercak daun bakteri pada tanaman jarak pagar. Penyakitlayu bakteri sampai saat ini masih menjadi ancaman serius bagi para petani sayuran. Pasalnya serangan bakteri Ralstonia solanacerum ini mengakibatkan kelayuan bahkan kematian pada tanaman. Biasanya bakteri ini banyak menyerang tanaman, cabai, kentang, melon, tomat, dan berbagai jenis tanaman terung-terungan. YzX7.
  • i97sbr83yp.pages.dev/94
  • i97sbr83yp.pages.dev/491
  • i97sbr83yp.pages.dev/243
  • i97sbr83yp.pages.dev/2
  • i97sbr83yp.pages.dev/200
  • i97sbr83yp.pages.dev/408
  • i97sbr83yp.pages.dev/447
  • i97sbr83yp.pages.dev/206
  • cara mengatasi layu bakteri pada tanaman cabe